Pengantar dan Klasifikasi Reaksi
Senyawa Organik
Pengantar
Ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan yg mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat-sifat dan perubahan-perubahan dari materi serta energi yang menyertainya. Pertumbuhan dan perkembangan yg cepat dari ilmu kimia telah menyebabkan perlunya pemisahan ke dalam sejumlah bidang kimia yg lebih khusus. Dewasa ini kita mengenal antara lain kimia fisika, kimia analisis, biokimia, kimia anorganik, serta kimia organik.
Senyawa organik adalah senyawa kimia yang zat-zatnya berasal
dari mahluk hidup, seperti : karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Sampai abad ke-19 para ahli kimia masih mempercayai bahwa zat-zat semacam
senyawa organik hanya terdapat dalam mahluk hidup dengan bantuan tenaga gaib (vital force) dan tidak dapat
disintesa di laboratorium. Pada tahun 1828 Friedrich Wöhler (1800-1882) kimiawan dari Jerman berhasil mensintesa senyawa organik dari
senyawa anorganik, yaitu dari amonium tiosianat/NH4OCN yang dipanaskan menghasilkan urea (H2N-CO-NH2) dengan reaksi :
KOCN + NH4CL Þ KCl + NH4OCN (senyawa anorganik)
NH4OCN Þ H2N – CO – NH2 (senyawa organik)
Melihat hasil reaksi di atas, maka istilah organik tidak tepat lagi, sekarang ini sudah banyak senyawa organik yang dibuat di laboratorium. Dari percobaan di atas dan percobaan-percobaan berikutnya diketahui bahwa seluruh zat organik merupakan senyawa-senyawa dari unsur karbon. Oleh karena
itulah, istilah “senyawa organik”
disempurnakan menjadi senyawa
karbon; dan Ilmu
Kimia yang mempelajarinya disebut
sebagai Kimia Karbon. Namun demikian, istilah senyawa organik sampai kini masih
digunakan terutama untuk membedakannya dari senyawa anorganik.
Perbedaan senyawa karbon organik dengan senyawa karbon anorganik
No.
|
Senyawa Organik
|
Senyawa Anorganik
|
1
|
Dapat terbakar
|
Tidak dapat terbakar
|
2
|
Reaksi bersifat lambat
|
Reaksinya lebih cepat
|
3
|
Bertitik leleh rendah
|
Bertitik leleh tinggi
|
4
|
Tidak larut dalam air
|
Dapat larut
|
5
|
Sebagai senyawa kovalen
|
Sebagai senyawa ion
|
6
|
Struktur ikatan rumit
|
Lebih sederhana
|
Mengenai unsur karbon, kimia anorganik biasanya berkaitan dengan senyawa karbon yang sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya oksida, garam, asam, karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti bahwa tidak ada senyawa karbon tunggal dalam senyawa organik misalnya metana dan turunannya.
Struktur dari molekul metana:
ikatan hidrokarbon yang paling sederhana.
Klasifikasi Reaksi Senyawa Organik
A. Senyawa Alifatik
Yaitu senyawa organik yang mempunyai rantai atom karbon (C) terbuka. Dapat berupa rantai yang berikatan rangkap, dapat pula berupa rantai yang tidak berikatan rangkap. dapat berupa rantai lurus (tidak bercabang) dan dapat pula berupa rantai yang bercabang. Senyawa rantai terbuka juga disebut senyawa alifatik. Contoh: alkana, alkena, alkuna, dan turunan alkana
Contoh strukturnya:
B. Senyawa Siklik
Yaitu senyawa organik yang mempunyai rantai atom karbon (C) tertutup: melingkar
1. Senyawa Homosiklik
Yaitu senyawa-senyawa dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon. Terbagi lagi menjadi:
a. Alisiklik
Yaitu sebuah cincin yang beranggota tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik. Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumus umum Cn H2n. Contoh senyawa alisiklik adalah siklopropana, siklobutana, dan sikloheksana.
Perbedaan senyawa alisiklik dan aromatik:
b. Aromatik
Yaitu senyawa yang mengandung cincin benzena yang mana sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal berselang-seling. Disebut senyawa aromatik karena banyak dari mereka yang memiliki bau yang harum. contoh yang paling umum adalah benzena dengan struktur:
Benzena adalah salah satu senyawa aromatik yang paling
dikenal karena paling sederhana dan paling stabil
Senyawa turunan benzena:
2. Senyawa Heterosiklik
Yaitu ketika lebih dari satu jenis atom berada dalam satu senyawa cincin. Dalam senyawa ini biasanya satu atau lebih atom unsur seperti nitrogen 'N', oksigen 'O', atau sulfur 'S' ada di dalam cincin. Atom selain karbon yaitu N, O, atau S yang ada di dalam cincin disebut heteroatom.
Contoh:
Permasalahan:
kita ketahui salah satu contoh senyawa aromatik yang paling umum adalah benzena dengan struktur ikatan yang mempunyai tiga ikatan rangkap dan tiga ikatan tunggal. pertanyaan saya disini, dapatkan saudara menjelaskan mengenai kestabilan senyawa benzena terhadap senyawa lain (beri contoh senyawanya) yang dijelaskan berdasarkan bentuk khas dari ikatan benzena tersebut?
Assalamualaikum wr. Wb
ReplyDeleteSaya Faradillah Maulina Razak dengan NIM RSA1C114006 akan mencoba menjawab pertanyaan saudari Rani.
Senyawa benzena sukar melakukan reaksi adisi bahkan lebih mudah melakukan reaksi subtitusi. Oleh sebab itulah maka dkembangkan model benzena yang ikatan rangkapnya dapat berpindah pindah tempat(resonansi). Jadi ketika benzena diadisi,elektronnya akan berpindah sehingga menghasilkan struktur molekul yang tetap sama seperti sebelum elektron berpindah. Peristiwa ini disebut resonansi.
Elektron elektron ikatan dalam molekul benzena selalu terdelokalisasi yang menyebabkan kestabilan struktur cincin benzena. Terjadinya delokalisasi elektron dalam molekul benzena ini disebabkan oleh adanya orbital p bebas pada setiap atom C.
Hal yang diatas merupakan kekhasan dari senyawa benzena yang memiliki 3 ikatan rangkap dan 3 ikatan tunggal selang seling. Pada kekhasan benzena ini tidak dimiliki oleh senyawa lain misalnya sikloheksana. Maka dari itulah senyawa benzena lebih stabil dibandingkan senyawa lain.
Semoga membantu. Terimakasih
assalamualaikum Rani,
ReplyDeletesaya Dewi Julianti dengan NIM RSA1C114001 akan mencoba menjawab permasalahan yang anda ajukan pada blog ini.
senyawa benzena hanya dapat dihidrogenasi pada suhu dan tekanan tinggi. benzena juga tidak sereaktif alkena jika direaksikan dengan senyawa asam halida ataupun dioksidasi oleh larutan kalium permanganat.
tingkat kestabilan benzena yang tinggi membuatnya menjadi salah satu senyawa kimia yang memiliki keunikan tersendiri.
senyawa benzena diketahui memiliki kalor hidrogenasi sebesar 49,8 kkal/mol, sedangkan kalor hidrogenasi untuk senyawa sikloheksana adalah 28,6 kkal/mol. secara perhitungan matematis, benzena akan memiliki kalor hidrogenasi sebesar 85,8 kkal/mol. hasil ini diperoleh dari perkalian tiga dengan kalor hidrogenasi alkana karena senyawa benzena mengandung tiga ikatan rangkap dan tunggal.
perbedaan kalor hidrogenasi dikarenakan benzena distabilkan oleh delokasi elektron-elektron pi-nya sehingga memiliki kalor hidrogenasi yang lebih rendah dan pebedaan besar energi resonansi benzena yaitu energi yang hilang karena adanya delokalisasi penuh
mungkin hanya itu jawaban yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat. terimakasih
Assalamu'alaikum wr.wb
ReplyDeletesaya Neli Astuti dari pendidikan kimia pgmipau dengan nim RSA1C114016 akan mencoba membantu menjawab.
Benzena merupakan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada reaksi adisi. Hal ini terjadi karena adanya resonansi yang menyebabkan elektron pada senyawa benzena selalu berpindah-pindah.
Ikatan rangkap merupakan kumpulan elektron. Jika suatu pereaksi, seperti bromin atau asam halida direaksikan dengan benzena, kumpulan elektron pada ikatan rangkap benzena akan terdelokalisasi ke ikatan tunggal sehingga ikatan tunggal tersebut berubah menjadi ikatan rangkap. Hal ini berlangsung terus-menerus sehingga menyulitkan terjadinya reaksi adisi.
Resonansi Kestabilan cincin benzene didukung oleh fakta bahwa lebih mudah terjadi reaksi substitusi pada benzene daripada reaksi adisi .
semoga membantu :)